Monday, September 1, 2014

Aturan hak akses dan kepemilikan file di Linux


Di dalam sistem operasi Linux, termasuk Ubuntu. Semua file dibagi dalam 3 hak akses, yaitu R (dapat dibaca), W (Dapat di tulisi/di ubah) dan X (dapat di eksekusi sebagai program) atau sering disingkat sebagai rwx
Untuk lebih jelasnya, silakan anda buka terminal lalu jalankan perintah:

cd /etc/

lalu jalankan perintah:

ls -l

maka anda akan melihat pada salah satu bagian yang kurang lebih seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:

dari gambar tersebut salah satu baris nya sebagai contoh seperti yang ditunjukkan dibawah ini:
- rw- r- - r- -   1 root root    1343 Jan 10 2007 wodim.conf
dari list tersebut, anda melihat karakter rw- apabila di konversi dalam bentuk biner maka akan bernilai biner 110:
11 melambangkan r dan w
0 melambangkan - (jika bernilai 1 maka berlaku sebagai x)
nilai biner 110 jika dikonversi dalam bentuk desimal bernilai 6.

jika karakter r - - dikonversi dalam bentuk biner maka akan bernilai 100:
1 melambangkan r 
00 melambangkan - - (jika bernilai 11 maka berlaku sebagai wx )
nilai biner 100 jika dikonversi dalam bentuk desimal bernilai 4.


Untuk  tingkatan level user yang bisa melakukan akses dibagi menjadi 3, yaitu:
Level Owner: sebagai pemilik file
Level Grup: User-user yang terdaftar dalam grup pemilik
Level Other: Semua orang
jika melihat dari list dibawah:
- rw- r- - r- -   1 root root    1343 Jan 10 2007 wodim.conf
tulisan "root root" tersebut menandakan file wodim.conf tersebut dimiliki oleh user root dan seluruh anggota yang terdaftar dalam grup root. Jika dipilah berdasarkan hak aksesnya, anda bisa melihat -rw- r- - r- - ,maka jika diuraikan (dibaca dari kiri ke kanan):
- : menandakan bahwa wodim.conf adalah sebuah file (bukan direktori atau shortcut).
rw- : menandakan bahwa wodim.conf dapat dibaca dan ditulisi oleh owner (root dalam kasus ini).
r - - : menandakan bahwa seluruh anggota grup "root" hanya dapat membaca file wodim.conf.
r - - : menandakan bahwa selain pemilik file dan anggota grup "root", hanya memiliki akses baca file wodim.conf.

*sebagai catatan, super user (root) tidak  mengikuti aturan ini, karena sebagai "Tuhan" di dalam sistem, maka user root dapat melakukan apa saja di dalam sistem.

Kita ambil contoh lainnya, coba anda perhatikan pada gambar di bawah:



kita ambil contoh pada baris pertama:
d rwx r - x r - x  4 root root 4096 Nov 6 12:56 home
kita baca hak akses baris di atas dari kiri ke kanan
  • d: menandakan file tersebut adalah sebuah direktori bernama home
  • rwx: menandakan bahwa direktori home tersebut dapat dibaca, diubah/ditulisi dan di eksekusi oleh pemilik file 
  • r - x : menandakan bahwa seluruh user yang terdaftar sebagai anggota grup dapat membaca(melihat isi folder) dan mengeksekusi(masuk ke dalam) folder home. 
  • r - x :   menandakan bahwa seluruh user selain pemilik file dan selain user yang terdaftar sebagai anggota grup dapat membaca (melihat isi folder) home dan mengeksekusi (masuk ke dalam) folder home
Kita lihat contoh pada baris ke dua:
l rwx rwx rwx   1 root root    32 Okt 23 10:40 initrd.img -> boot/initrd.img-3.8.0-32-generic
  • l: menandakan file tersebut adalah sebuah shortcut/link bernama initrd.img dari file yang berlokasi di /boot/initrd.img-3.8.0.0-32-generic
  • rwx: menandakan bahwa file tersebut dapat dibaca isinya, diubah/ditulisi isinya dan di eksekusi oleh pemilik file 
  • rwx: menandakan bahwa file tersebut dapat dibaca isinya, diubah/ditulisi isinya dan di eksekusi oleh seluruh user yang terdaftar sebagai anggota grup. 
  • r - x :   menandakan bahwa file tersebut dapat dibaca isinya, diubah/ditulisi isinya dan di eksekusi oleh siapa saja.

DIREKTORI PADA LINUX DAN FUNGSI-FUNGSI NYA



  • / (baca : root)
    Struktur direktori di Linux secara umum diawali dengan root filesystem “/” dan tentu juga merupakan root atau akar dari seluruh direktori global. Partisi dimana di letakkan / (root system) akan menjadi direktori sistem atau partisi pokok.
  • /boot
    Direktori /boot tesimpan file-file boot loader diantaranya GRUB atau LILO. Kernel, initrd dan system.map juga terletak didalam /boot. Jika system yang digunakan menggunakan partisi LVM ataupun partisi dalam jaringan. Maka ada baiknya dibuatkan partisi kecil tersendiri untuk meletakkan /boot di harddisk dengan filesystem konvensional. /boot ini umumnya sangat jarang sekali berubah isinya, kecuali memang kita sering bermain-main dengan kernel.
  • /sys (baca : system)
    Berisi informasi yang berkaitan dengan kernel, device dan firmware.
  • /sbin (baca : super binary)
    Berisi file-file biner yang esensinya untuk sistem dan mengendalikan sistem. File-file biner atau bisa dianggap aplikasi sistem ini jika dioperasikan secara tidak tepat bisa berpotensi merusak.
  • /bin (baca : binary)
    Berisi file-file binari atau aplikasi yang lebih umum dan dapat digunakan oleh semua user.
  • /lib (baca : library)
    Berisi file-file library atau pustaka dari semua aplikasi binary yang tersimpan dalam direktori /sbin dan /bin. Di direktori ini juga tersimpan berbagai macam library yang digunakan untuk aplikasi lain. Konsep penggunaan library bersama ini membuat aplikasi di linux dapat menghemat ukuran.
  • /dev (baca : device)
    Merupakan directory yang isinya sebenarnya bukan benar-benar berisi file. Isi dari /dev ini berkaitan dengan perangkat-perangkat yang terdapat pada system. Misalkan untuk informasi port USB, port serial, port printer, dapat di berlakukan seperti membaca file. Misalkan perangkat serial terletak di /dev/tty01, kemudian partisi dalam harddisk di sebut sebagai /dev/sda6, dan lain sebagainya.
  • /etc
    Direktori /etc berisi file-file konfigurasi sistem. Mayoritas aplikasi dan layanan konfigurasinya tersimpan di direktori /etc termasuk diantaranya /etc/hosts, /etc/resolv.conf, /etc/wvdial.conf dan lain sebagainya. Nah bagi Anda yang sering berinternet ria pastilah tidak asing lagi dengan direktori /etc ini, apalagi yang pernah utak-atik koneksi internet via bluetooth handphone, masih ingat kan? Di direktori /etc/init.d tersimpan konfigurasi bagaimana sebuah layanan dijalankan. Di direktori /etc/rc*.d tersimpan konfigurasi untuk menentukan service yang dijalankan untuk tiap-tiap sesi init.
  • /home
    Semua direktori /home dari pengguna tersimpan di direktori ini dengan nama user masing-masing sebagai pengelompokannya. Untuk beberapa sistem linux yang di spesifikasikan untuk server, direktori pengguna masih dikelompokkan lagi kedalam /home/users. Di dalama direktori /home/nama-user tersimpan konfigurasi-konfigurasi yang spesifik terhadap user tersebut. Oleh karena itu, berbeda user, walaupun berada di sistem yang sama bisa mendapat lingkungan dan tampilan yang sama sekali berbeda. Direktori /home merupakan direktori yang paling “dekat” dengan user, dimana seluruh data yang Anda miliki bisa disimpan dalam direktori ini, mulai dari mp3, filem sampai dengan dokumen. Oleh karena itu, untuk membatasi agar file-file di pengguna tidak mendesak file-file system, sangat umum untuk meletakkan direktori /home di partisi yang terpisah. Hal ini dapat menahan file-file yang disimpan user hingga total ukuran tertentu tanpa mengganggu ruang gerak system.
  • /media
    Merupakan direktori untuk menyimpan direktori-direktori mount point. CD-ROM, DVD, flash disk, bahkan floppy disk juga akan termount di direktori ini. Pada distro-distro modern, sudah memberikan fasilitas untuk menampilkan device-device yang dimount ke depan Desktop. Sehingga pengguna tidak perlu repot-repot lagi untuk menuju ke /media untuk dapat mengakses flash disk-nya tapi cukup lihat ke desktop-nya dan masuk ke direktori yang terbuat baru di sana. Untuk workstation yang terintegrasi dengan jaringan, pada umumnya untuk melakukan mounting storage network juga diletakkan di /media. Dengan dikelompokkan seperti itu maka mudah untuk mengenali bahwa semua yang berada di dalam /media merupakan media penyimpan.
  • /mnt (baca : mount)
    Pada Linux yang masih umum menggunakan kernel 2.4.x. Untuk tempat mengumpulkan mount point berada di /mnt. Dikarenakan pada sistem berbasis kernel 2.6.x sudah menggunakan /media, maka /mnt ini umumnya kosong. /mnt bisa juga dijadikan mount point pada saat system rescue atau troubleshooting. Contoh penggunaan partisi ini adalah pada kasus 
    membuat repository lokal Ubuntu dari file iso (*.iso)
  • /opt (baca : optional)
    Beberapa paket software terpisah menggunakan direktori ini untuk menyimpan paket yang tidak menuju ke lokasi manapun, dan biasanya digunakan untuk paket proprietari, atau paket aplikasi yang langsung menyertakan binari yang bisa langsung dieksekusi.
  • /usr (baca : user)
    Sebuah sub-hirarki dari root filesistem di simpan didalam /usr. Didalam /usr tersimpan aplikasi dan utiliti yang spesifik dengan user. Jika kita melihat kedalam direktori /usr maka kita juga akan menemukan direktori yang mirip dengan di / yaitu bin, sbin dan lib. Hanya saja, aplikasi dan librari yang terletak /usr tidak terlalu kritikal untuk sistem. Untuk istilah mudahnya, /usr merupakan tempat dimana user menginstall aplikasi sendiri yang bukan official dari distro. Jika pengguna termasuk orang yang sering menambah-nambah aplikasi sendiri diluar bawaan paket yang disediakan untuk distro itu, maka direktori /usr sudah dipastikan akan cepat sekali membengkak. Ada baiknya untuk sistem yang penggunanya seperti itu, /usr di berikan partisi sendiri. Untuk aplikasi yang bisa langsung dijalankan, sistem linux akan membaca secara bersamaan yang ada di /bin dan di /usr/bin begitu juga untuk /sbin dan /usr/sbin.
  • /root
    Merupakan direktori home-nya superuser (root).
    Harap jangan bingung dengan direktori root (/). Walaupun cara menyebutnya sama, tapi sama sekali berfungsi sangat berbeda. (piss)
  • /var (baca : variative)
    Direktori /var merupakan direktori yang isinya sangat dinamis. Jika digunakan didalam server, sangat dianjurkan /var ini untuk diletakkan di partisi terpisah dikarenan direktori /var dapat membengkak dengan sangat cepat. Selain itu juga, dengan direktori /var dibuat partisinya sendiri atau secara fisik ditentukan lokasinya, maka dapat mencegah internal fragmentasi, dan proses pencarian file tidak terlalu jauh, hanya seputar cylinder itu-itu saja.
  • /proc (baca : process)
    Direktori /proc juga merupakan pseudo filesystem yang mirip dengan /dev. Bedanya, /proc ini murni hanya berkaitan dengan sistem dan tidak menyangkut pada device. Jika kita melakukan pengecekan ukuran penggunaan space, jangan terkecoh dengan direktori /proc yang tercatat menunjukkan memakan space sangat besar. Segala macam space yang tertulis disitu sama sekali tidak terdapat di dalam media penyimpanan harddisk. Jadi direktori /proc sebenarnya tidak ada sama sekali. Isi dari /proc ini adalah infomasi dari sistem.
  • /tmp (baca : temporary)
    Merupakan file sistem yang menyimpan file-file sementara.
    Beberapa distro akan otomatis membersihkan isi dari /tmp sewaktu reboot. Direktori /tmp memiliki mode yang sangat terbuka sehingga mudah untuk ditulisi oleh siapa saja. Didalam /var/tmp juga digunakan sebagai penyimpanan file-file sementara, bedanya /var/tmp dengan /tmp yaitu /var/tmp tidak akan dibersihkan saat system reboot.
  • /lost+found
    Di direktori ini linux menyimpan file-file yang berhasil di recover saat sistem crash. Dengan melihat kedalam /lost+found mungkin kita dapat menemukan file yang hilang.

Monday, October 7, 2013

CARA SHARE PRINTER, FOLDER,dan SET UP AD-HOC WINDOWS



 A. SEBELUMNYA MASUKKAN IP ADDRESS
1.Pastikan kabel sudah tersambung pada switch/komputer lain, lalu klik network and sharing center

2. klik change adapter setting

3. lalu pilih local yang aktif

4. lalu pilih properties

 

5. pilih internet protocol version 4 (TCP/Ipv4),lalu pilih propeties

6. Isi IP address, lalu klik ok

7. klik close

8.klik close 

9.Lakukan hal yang sama seperti di atas untuk komputer yang lain dengan catatatn host nya berbeda.

 

Aturan hak akses dan kepemilikan file di Linux

Di dalam sistem operasi Linux, termasuk Ubuntu. Semua file dibagi dalam 3 hak akses, yaitu R (dapat dibaca), W (Dapat di tulisi/di ubah)...